Pangeran Harry Mengaku Membunuh Taliban

Selasa, 22 Januari 2013 0 komentar
KOMPAS.com - Pangeran Harry dari Inggris terbang keluar dari Afganistan, Senin (21/1/2013) malam, untuk mengakhiri masa tugasnya selama empat bulan sebagai penembak di helikopter Apache di Afghanistan.

Dalam wawancara pangeran berusia 28 tahun itu menegaskan telah membunuh sejumlah pemberontak untuk pertama kalinya selama bertugas di Afganistan. 

Pengakuan bahwa dia telah membunuh gerilyawan mungkin akan dijadikan Taliban untuk tujuan propaganda demi membangkitkan sentimen anti-Inggris. Namun, sang pangeran menyatakan bahwa ia tidak menyesal. Ia menyatakan, dirinya hanya melakukan tugas.

"Menghilangkan nyawa demi menyelamatkan nyawa, itulah yang kami lakukan. Jika ada orang yang mencoba untuk melakukan hal-hal buruk terhadap orang-orang kami, maka kami akan membawa mereka keluar dari permainan."

Harry ditempatkan di Skuadron 662, Korps Angkatan Udara Resimen 3, di Kamp Bastion, provinsi Helmand Selatan, Afghanistan, pada September lalu. Tugas pertamanya sebagai komandan angkatan udara dipersingkat tahun 2008 ketika berita tentang penempatannya bocor di AS. Sejumlah pejabat Departemen Pertahanan Inggris menilai kelanjutan kehadirannya bisa membuat para prajurit lainnya berada dalam bahaya.

Nekat kembali ke garis depan, ia lalu dilatih sebagai pilot helikopter dan terpilih untuk menerbangkan Apache 200 mph, helikopter kebanggaan militer Inggris. Jari tangannya siaga pada pemicu dari serangkain senjata, termasuk roket, rudal, dan meriam 30 mm.



sumber

0 komentar:

 

©Copyright 2011 Gandos Blogs | TNB